Cari Blog

Jumat, 29 Oktober 2010

makalah kimia (KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN)

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Karbohidrat, protein dan lemak merupakan pembahasan yang amat penting dalam ilmu kimia. Dimana melalui makalah ini, saya berusaha memperjels lagi tentang hal-hal yang menyangkut karbohidrat, protein dan lemak. Dalam makalah ini berbagai macam seluk-beluk yang dibahas sesuai dengan kemampuan yang saya miliki. Dan kita ketahui bahwa karbohidrat merupakan sumber energi bagi tubuh kita.

TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui secara mendetail tentang karbohidrat, protein, dan lemak, serta peranannya dalam tubuh kita sekaligus fungsinya masing-masing.

MANFAAT
Mudah-mudahan setelah saya mempelajari materi karbohidrat, protein, dan lemak, saya lebih mudah dalam mengenali sifat-sifat monosakarida, diisakarida, dan yang lain.

BAB II
PEMBAHASAN

KARBOHIDRAT
Istilah karbohidrat semula timbul karena analisis dari beberapa gula menghasilkan senyawa dengan rumus empiris CH2O sehingga rumus molekulnya Cx(H2O)y. misalnya, glukosa (C6H12O6) diartikan sebagai C6(H2O)6 sehingga para ilmuan menyimpukan bahwa gula adalah karbon terhidrat yang disebut karbohidrat.
Penggolongan karbohidrat dapat ditulis sebagai berikut:
Polisakarida (> 10 unit sakarida)
H2O
Karbohidrat Olisakarida (2-10 unit sakarida)
H2O
Monosakarida (satu unit sakarida)

Monosakarida
Monosakarida adalah polihidroksi aldehida dan kiton yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih kecil, sehingga merupakan suatu monomer. Disakarida adalah struktur yang terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu samalain. Oligosakarida adalah kerbohidrat yang terdiri atas 2 sampai 10 monosakarida.
Sifat-sifat monosakarida
Sifat optis aktif
Oksidasi
Reduksi
Beberapa monosakarida penting
Contoh monosakarida yang penting adalah:
Glukosa
Fliktosa
Ribosa
2-deoksiribosa

Disakarida
Yang termasuk disakarida adalah:
Sukrosa disebut juga gula tebu
Maltosa disebut juga gula pati
Laktosa disebut juga susu
Rumus molekul disakarida adalah C12H22O11. Sukrosa terdapat dalam sari buah-buahan, madu, gula, tebu, bit. Sukrosa dapat terhidrolisis karena pengaruh enzim investese dan akan terjadi perubahan arah putaran. Bidang polarisasi dari arah kanan (+) menjadi ke kiri (-). Eristiwa ini disebut inversi.
Maltosa rasanya manis, mudah larut dalam air, dan digunakan untuk makanan bayi. Maltosa tersusun atas dua molekul D-(+)-glukosa.

Polisakarida
Polisakarida adalah polinus yang terbentuk dari pengulangan monosakarida dengan ikatan glikosida. Yang termasuk polisakarida adalah amilum, glikogen, dan selulosa.
Amilum (pati)
Amilum merupakan cadangan nergi utama dalam tanaman. Amilum terdiri atas santai lurus yang panjang dari glukosa, terikat bersama dengan ikatan 1,4 ∝ dan panjangnya antara 100 hingga 100.000 unit glukosa.

Rumus Haworth amilosa adalah sebagai berikut:
CH2OH CH2OH
0 0

O
OH

OH
Jika dilarutkan dalam air, amolase akan membentuk micele yang dapat menangkap yodium dan memberikan warna biru yag khas. Warna ini merupakan uji iodium dalam larutan.

PROTEIN
Istilah protein barasal dari bahasa Yunani proteis, yang berarti “pertama”. Istilah itu pertama kali digunakan pada tahun 1838. Dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting. Msalnya, semua enzim tumbuhan dan hewan merupakan protein. Bersama lipida dan tulang, protein membentuk rangka tubuh. Selain itu, protein juga membentuk otot, antibodi, hemoglobin dan berbagai hormon.
Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam ∝ - amino. Massa molekul relatifnya adalah sekitar 6.000 hingga beberapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N. beberapa protein mengandung unsur belerang (s). fosforus (p), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), dan iodin (I). pada akhir tahun 1800, unit protein terkecil yang berup asap ∝ -amino berhasil didefinisikan.
Secara struktur asam amino digambarkan sebagai berikut:
Karbon ∝ O
R – CH – C
NH2 OH
Asam amino berbeda dalam gugus alkoholnya
Asam Amino Sebagai Ion Dipolar
Asam amino memiliki sebuah gugus asam karboksilat dan gugs amino dalam sebuah molekul. Akibatnya suatu asam amino mengalami reaksi asam-basa untuk membentuk ion dipolar, yaitu suatu ion yang memiliki muatan positif dan negative. Ion dipolar memiliki sebuah muatan positif dan muatan negative sehingga muatan listrik netral. Ion dipolar bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan asam dan asam. Sifat itu disebabkan karena adanya muatan positif dan negative.

Klasifikasi Asam Amino Berdasarkan Rantai Samping
Berdasarkan rantai sampingannya, asam amino dibedakan menjadi 3 yaitu:
Asam amino netral
Asam amino netral dibedakan menjadi asam amino polar dan asam amino nonpolar.
Asam amino netral yang bersifat plar ada 6, yaitu asparagin, sistein, qlutamin, serin, trenoin dan tirosin. Kapolar ini terjadi karena rantai cabangnya mengandung gugus polar, misalnya –OH. Karena sifatnya yang polar, maka asam amino ini larut dalam air.
Asam amino netral nonpolar ada9 yaitu alanin, qlisin, isolevsin, levsin, metionin, fenilalanin, prolin, triptofan, dan valin. Empat dari Sembilan asam amino ini yaitu alanin, valin, levsin, dan isolevin memiliki rantai karbon.
Titik Isolistrik
Jika asam amino alanin dimasukkan dalam larutan asam (PH rndah) alanin berubah menjadi bermuatan positif (kation). Jika PH terus dinaikkan, kation akan berubah menjadi ion dipolar netral, dan akhirnya berubah menjadi bermuatan negative. Harga PH yang menyebabkan asam amino memiliki muatan listrik netral disebut titik isolistrik. Titik isolistrik untuk alanin adalah pada PH 6,0. Pemisah asam amino disebut elektroforesis.

Urutan Asam Amino dalam Peptida
Dua asam amino dapat membentuk dua peptide yang berlainan. Misalnya, glisin dan alanin dapat membentuk dua dipeptida dengan kependekan Gly-Ala dan Ala-Gly.

Dari glisin dari alanin dari alanin dari glisin
O O O O
H2NCH2C NHCHCOH dan H2NCHC NHCH2COH
CH3 CH3
Menurut perjanjian, sisa asam amino dengan gugus karboksil yang bebas ditulis de sebelah kanan dari rumus dab di sebut asam amini C – terminal. Adapunsisa asam amino dengan gugus ∝ - amino bebas yang ditulis di sebalah kiri disebut asam amino N – terminal.
Sifat-sifat protein
Protein sangat sukar dimurnikan karena terdapat dalam bentuk kompleks bersama dengan lemak, karbohidrat, dan campuran protein lainnya. Factor lain yang membuat sukar dimurnikan adalah protein sangat mudah rusak oleh panas, asam, basa, dan pelarut organic. Pada tahun 1940, protein mulai dapat dipisahkan dan dimurnikan sehingga para ahli kimia dapat mempelajari urutan asam amino dari protein.

Klarifikasi Protein
Protein sederhana merupakan protein yang terdiri atas amino tanpa ada gugus kimia lain, misalnya, enzim, robonuklease. Nmunprotein kompleks merupakan protein-protein yang mengandung gugus kimia lain yang disebut gugus prostetik protein kompleks lainnya adalah nucleoprotein, mukoprotein, dan lipoprotein.
Protein sirat adalah bentuk protein yang tidak dapat larut dalam air yang ditemukan dalam kulit, rambut, dan jaringan pengikat tulang.
Klasifikasi Protein Berdasarkan Fungsi Biologisya
Berdasarkan fungsi biologis, protein, transor, protein, nutrient (penyimpan), protein kontraktil, protein structure, protein pertahanan, dan protein pengatur. Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai kataisator brokimia. Hamper semua reaksi organic dapat di katalisis oleh enzim. Aktivitas enzim bergantung pada ketahanan struktur sekunder, tersier, dan kuarter. Suatu enzim merupakan protein elips yang sisa asam amino polarnya ada bagian luar sehingga dapat dipastikan larutan dalam cairan tubuh.
Protein transport merupakan protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau sel darah merah mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
Protein natrium (penyimpan) adalah proteinyang berfungsi mengubah energi kimia menjadi energy gerak. Misalnya, aktin dan myosin yang berperan dalam system kontraksi otot rangka.
Protein struktur adalah protein yang berperan dalam kekuatan struktur biologi atau perlindungan. Misalnya, kalagen (banyak terdapat pada rambut, kuku, bulu burung), fibrion (komponen utama pada serat surat dan jarring laba-laba).
Protein pertahanan (antibody) adalah protein yang melindungi organisme terhadap serangan organisme lain (penyakit). Misalnya, imunoglobin atau anti bodi dapat menetralkan protein asing ilepaskan oleh bakteri dan virus.

LEMAK
Istilah lemak berasal dari kata Yunani, yitu lipos. Lemak adalah senyawa yang tidak larut dalam air sehingga dapat dipisahkan dari sel dan jaringan dengan pelarut nonpolar, misalnya dietil eter dan ktoroform.
Struktur dan Tata Nama Lemak dan Minyak
Struktur lemak pada umumnya memiliki perbedaan yang tidk mencolok. Misalnya, lemak daging dengan minyak jagung merupakan trimester yang terbentuk dari triol qliseral dan asam karboksilat yang memiliki tiga rantai panjang dan disebut asam lemak. Senyawa trimester itu disebut triasigliserol atau trigliserida tanpa memerhatikan senyawa itu diambil ari lemak atau minyak.

CH2OH HOOCR CH2 – Ooc – R
CHOH + HOOCR1 - 3OH CH – OOC – R1
Ch2OH HOOCR11 CH2 – OOC – R11
Gliserol asam lemak suatu triasilqliserol
Klasifikasi Lemak
Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati biasanya disebut minyak, sdangkan lemak hewani basanya disebut lemak. Lemak dan minyak dapat juga dibedakan berdasarkan wujudnya pada suhu kamar. Lemak wujud padat dan minyak berwujud cair pada suhu kamar. Lemak hewani menngandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung firosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak dari hewan darat, seperti lemak sapi, lemak babi, lemak susu biasanya berwujud padat.
Sifat Fisik dan Kimia Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak memiliki sifat yang spesifik, yaitu memiliki gugus hidrokarbon hidrofob yang sangat banyak dan memiliki gugus hidrokarbon hidrofil yang sangat sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan nonpolar. Minyak dan lemak terdiri atas berbagai macam trigliserida sehingga titik cairannya tidak tajam, tetapi merupakan suatu kisaran tertentu. Kekuatan ikatan antarradikal asam lemak mempengaruhi titik cairannya. Maka kuat ikatan antarmolekul makin banyak panas yang di perlukan untuk mencairkannya.
Contoh:
Asam butirat dengan C = 14 titik cair = -7,9oC
Asam sitrat dengan C = 18 titik cair = 64,5oC

Lemak atau minyak dapat bereaksi dengan NaOH dan KOH membentuk sabun. Akibatnya, reaksi antarlemak atau minyak dengan NaOH atau KOH disebut reaksi pebunan.

Kegunaan Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang enting untuk menjaga kesehatan dan sebagai sumber energi yang lebih efektif daripada karbohidrat dan protein. Dalam pengelolaan bahan pangan minyakdan lemak berfungsi sebagai pengantar panas, misalnya minyak goreng. Minyak goreng berfungsi sebagai pengantar panas, penambah gurih, dan penambah kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolin yang dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan.
OH OH OH O
H – C – C – C – H H – C – CH = CH2 + 2H2O
H H H Akrolin Air
Gliserol

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara sederhana, penggolongan karbohidrat dapat ditulis:
Penggolongan karbohidrat dapat ditulis sebagai berikut:
Polisakarida (> 10 unit sakarida)
H2O
Karbohidrat Olisakarida (2-10 unit sakarida)
H2O
Monosakarida (satu unit sakarida)
Sifat monosakarida yaitu bersift optis aktif, oksidasi, dan reduksi.
Polisakarida adalah polinus yang terbentuk dari pengulangan monosakarida dengan ikatan glikosida.
Dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting misalnya, semua tumbuhan dan hewan merupakan protein.
Protein transpor merupakan protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion yang spesifik.
Protein pengatur adalah protein yang berfungsi mengatur aktivtas fisiologi.
Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati bisa disebut minyak, sedangkan lemak hewani bisa disebut lemak.
Kerusakan yang utama dari lemak dan minyak adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut proses ketengikan.
Shortening merupakan lemak padat yang memiliki sifat plastis dan kestabilan tertentu, umumnya berwarna putih sehingga disebut mentega putih.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.wartametika.com/2008/08/obatpanu
Nugrohadi Saprono, Martono. 2006. Kimia SMA/Ma kelas XII. Surakarta: Nrimakarya.
http;//id.wikepedia.org/wiki/karbohidrat
http;//id.wikepedia.org/wiki/lemak
http;//id.wikepedia.org/wiki/protein

makalah STOIKIOMETRI

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah salah satu senyawa paling sederhana dan paling dijumpai serta paling penting. Bangsa Yunani kuno menganggap air adalah salath satu dari empat unsur penysun segala sesuatu (disamping, tanah, udara, dan api). Bagian terkecil daria air adalah molekul air. Molekul adalah partikel yang sangat kecil, sehingga jumlah molekul dalam segelas air melebihi jumlah halaman buku yang ada di bumi ini.
Stoikiometri behubungan dengan hubungan kuantitatif antar unsure dalam satu senyawa dan antar zat dalam suatu reaksi. Istilah itu berasal dari Yanani, yaitu dari kata stoicheion, yang berarti unsure dan mentron yang artinya mengukur. Dasar dari semua hitungan stoikiometri adalah pengetahuan tentang massa atom dan massa molekul. Oleh karena itu, stoikiometri akan dimulai dengan membahasa upaya para ahli dalam penentuan massa atom dan massa molekul.
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas sebagai mahasiswa, juga bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan saya dibidang ilmu kimia khususnya “STOIKIOMETRI”.
Manfaat
Mudah-mudahan setelah saya mempelajari materi stoikiometri ini, saya dapat lebih mudah dalam mengukur, menentukan massa atom, massa molekul, disamping itu kita juga dapat mencampurkan zat peraki dalam jumlah yang sesuai serta dapat memperkirakan jumlah produknya.
BAB II
PEMBAHASAN
Bilangan Avogadro dan Konsep Mol
Hubungan paling pokok pada perhitungan kimia yang dipelajari,meliputi jumlah relative atom-atom ion atau molekul,walaupun jumlah satuan kimia memang penting. Untuk itu di perlukan pemantapan hubungan antara massa suatu unsure yang diukur dan beberapa atom yang diketahui tetap tidak dapat dihitung dalam massa.
Bobot atom dapat dihitung dengan membandingkan massa dari sejumlah atom dari jenis dan sejumlah yang sama dari berat atom baku (_6^12)C. Tetapi,berapa jumlah atom yang harus diambil untuk tujuan perhitungan berat atom? Jumlah yang diambil adalah jumlah atom yang terdapat dalam 12,00000 g (_6^12)C. Jumlah ini yang nilainya adalah 6,0225 x 1023 (dibulatkan menjadi 6,02 x 1023)disebut bilangan Avogadro. N4 istilah lain yang hampir satu arti dengan bilangan Avogadro adalah mol.
Satu mol zat adalah jumlah dari suatu zat yang mengandung jumlah satuan dasar yang sama seperti molnya atom. Atom(_6^12)C dalam 12,00000 (_6^12)C.
Satu mol (_6^12)C mengandung 6,0225 x 1023 atom-atom (_6^12)C dan bobotnya 12,00000g.
Satu mol (_8^12)C mengandung 6,0225 x 1023 atom-atom (_8^12)O dan bobotnya 15,9984 g.
Kebanyakan unsur-unsur terdiri dari campuran,2 atau lebih dari isotop. “jumlah “ atom yang digunakan menghasilkan satu mol zat sama massanya. Jadi dalam satu mol karbon,sebagian besar atom-atomnya adalah -12, tetapi sebagian adalah karbon -13(dalam jumlah sedikit karbon -14).
1 mol karbon mengandung 6,0225 x 1023 atom C, beratnya 12, 011 g.
1 moloksigen mengandung 6,0225 x 1023 atom O, beratnya 15,9994 g.

Perhitungan yang Melibatkan Konsep Mol
Contoh:
Berapa atom yang terdapat dalam 2,80 mol atom besi?
Jawaban:
Soal ini diselesaikan dengan mengingat definisi satu mol. Satu mol Fe=6,0225 x 1023 .
Jumlah atom Fe = 2,80 mol x (〖6,0225 x 10〗^(23 ) Fe)/(1 mol Fe)
= 16,9 x 1023 atom Fe
= 1,69 x 1024 atom Fe

Senyawa kimia
Senyawa kimia adalah zat yang tersusun oleh dua atau lebih unsur-unsur,sehingga merupakan kombinasi lambing yang disebut rumus kimia. Rumus kimia adalah lambang yang menyatakan:
Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah senyawa
Jumlah atom relative dari tiap unsure
Satuan rumus adalah kumpulan atom-atom terkecil dimana rumus dapat berbentuk pada rumus. Berikut ini kehadiran unsure-unsur dinyatakan oleh lambing-lambangnya dan jumlah atom relative dinyatakan dengan bilangan tik dibawah tik (untuk bawah satu tidak dituliskan).

Dua unsur yang ada
H2O tampak tik bawah berarti 1 atom 0 persatuan rumus
Dua atom H persatuan rumus

Contoh: NaCl, MgCl2, Cl4
Molekul adalah sekumpulan atom-atom yang terikat dan merupakan kesatuan serta mempunyai sifat-sifat fisik dan kimiawiyang khas. Dapat digambarkan bahwa satuan rumus CCl4 adalah sebuah molekul, sebaliknya satuan rumus NaCl merupakan sepasang atom (ion) dari sekumpulan atom (ion) yang banyak. Dengan demikian tidak layak kita menyatakan sebuah molekul natrium klorida padat. Keadaan MgCl, serupa dengan NaCl.
Rumus kimia yang didasarkan pada satuan rumus disebut rumus sederhana atau rumus empiris. Rumus yang didasarkan atas sebuah molekul yang sebenarnya disebut rumus molekul. Terdapat 3 kemungkinan hubungan yang perlu dipertimbangkan:
Rumus empiris dan rumus molekul dapat diidentikan seperti CCl4.
Rumus molekul dapat merupakan sebuah penggandaan dari rumus empiris (rumus molekul H2O2, adalah dua kali rumus HO).
Suatu senyawa dalam keadaan padat dapat memiliki rumus empiris (seperti NaCl, MgCl2, atau NaNO3) dan tidak memiliki rumus molekul.
Bobor rumus dan bobot molekul
Bobot rumus adalah suatu massa dari satuan rumus relative terhadap massa yang ditentukan 12,00000 untuk atom (_6^12)C, bobot rumus dapat ditentukan dengan penjumlahan bobot atom-atomnya. Untuk natrium klorida, NaCl, 1 satuan rumus NaCl mengandung Ha+ dan satu Cl-.

Bobot rumus NaCl = bobot atom (BA) Na + BA Cl
= 22,9 + 35,45
= 58,44
Dan untuk magnesium klorida, MgCl2
Bobot rumus MgCl2 = BA Mg + (2 x BA Cl)
= 24,30 + (2 x 35,45)
= 95,20

Bobot molekul adalah massa dari sebuah molekul nisbi terhadap massa yang telah ditentukan 12,00000 untuk satu satuan (_6^12)C. Untuk menentukan bobot molekul dari karbon tetraklorida, CCl4dapat dilakukan sebagai berikut:
Bobot molekul CCl4 = B Ac + 4 x B ACl)
= 12,01 + (4 x 35,45)
= 153,8
Mol Suatu Senyawa
Konsep mol dapat digunakan terhadap berbagai jenis atom, ion, satuan rumus, molekul. Sebagai komponennya kita dapat menyatakan satu molsenyawa sebagai jumlah senyawa yang mengandung sejumlah bilangan Avogadro dari satuan rumus atau molekul. Istilah massa molar dapat juga diperluas menjadi mol satuan rumus atau molekul yang hubungannya adalah:
1 Mol MgCl2 = 95,20 g MgCl2 = 6,0225 x 1023 satuan rumus MgCl,
1 mol CCl4 = 153,8 g CCl4 = 6,0225 x 1023 molekul CCl4
Campuran
Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan sembarang. Contohnya campuran antara unsur nitrogen dan oksigen, antara besi dan belerang. Perbandingan kedua unsur 1:2:3:7:2:1, dan sebagainya. Jika membentuk senyawa, maka unsure perbandingan kedua unsur harus tertentu. Contohnya nitrogen oksida, mengandung nitrogen dan oksign dengan perbandingan 7 dan 16.
Campuran juga dapat terjadi antar senyawa, contohnya air dan alcohol, atau antara unsur dengan senyawa. Contohnya nitrogen dengan uap air.
Macam-macam Campuran
Campuran homogen adalah gabungan yang tak merata antara dua zat zat tunggal atau lebih sehingga membentuk satu fase. Yang disebut satu fase adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain didekatnya.
Contoh: gula dengan air. Rasa manis air gul disemua bagian bejana adalah sama, baik diatas, di bawah , maupun pinggirnya. Karena begitu kecil danmeratanya partikel gula sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. Yang Nampak hanya satu fasa, yakni cairan, da campuran seperti ini disebut larutan.
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata natara dua zat-zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama diberbagai bagian bejana.
Contoh: campuran air dengan minyak tanah. Pada mulanya tidak bercampur, tetapi setelah dikocok dengan kuat, minyak menyebar dalam air berupa gelembung-gelembung kecil. Pada gelembung hanya terdapat minyak, sedangkan yang lain air. Jadi minyak tidak menyebr rata. Dengan kata lain, campuran heterogen masih ada bidang baras antara kedua komponen atau mengandung lebih dari satu fasa.
Secara umum materi dapat dibagi atas dua, yaitu:
Zat murni (tunggal)
Campuran yaitu gabungan dua zat murni dengan komposisi sembarang
Pemisahan campuran
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiea fisika atau kimia. Pemisahan secara fisika tidak merubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis wujud, dan sifat komponen yang terkandung di dalamnya. Jika komponen berwujud cair, dapat dipisahkan dengan saringan. Campuran homogeny seperti alcohol dalam air, tidak dapat dipisahkan dengan saringan, karena paerikelnya lolos dalam pori-pori kertas saring dan selaput semipermiabel. Campuran seperti ini dapat dipisahkan dengan cara fisika yaitu:
Destilasi. Dasar pemisahan campuran dengan destilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih. Jika dipanaskan maka komponen yang dstsk didalamnya lebih rendah akan menguap lebih dahulu. Contoh memisahkan cmpuran air dengan alcohol. Titik didih air dan alcohol masing-masing 100% dan 78%. Jika campuran dipanaskan (dalam labu destilasi) dan suhu sekitar 78%, maka akan menguap sedikit demi sedikit uap itu akan mengembun dalam pendingin dan akhirnya didapat cairan alcohol murni.
Rekrstalisasi adalah teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan beku komponen. Contoh: garam dapat dipisahkan dari garam berupa padata. Air gula bila dipanskan perlahan dalam bejana terbuka. Maka akan menguap sedikit demi sedikit, pemanasan, saat larutan tetap jenuh. Jika dibiarkan, akhirnya terbentuk Kristal garam secara perlahan setelh garam dapat dipisahkan dengan nyaring.
Ekstrasi adalah pemisahan campuran dengan cara ekstrasi.
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran dalam berwujud, baik padat maupun gas. Jika komponen campuran misalnya (A, B dan C)dialirkan dengan suatu perut melalui padatan tertentu maka, a,B, dan C akan bergerak dengan kecepatan berbeda, karena daya serap padatan yang menyerap komponen disebut adsarben atau fase tetap.
Berdasarkan jenis eulen dan adsorbannya dapat dibagi menjadi empat cara yaitu:
Kromotografi kolom, yaitu kromotografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung (pipa) kaca. Contoh aluminia.
Kromatografi kerts, adalah jenis kematografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai seluennya.
Kromatografi lempeng (KLT) menggunakan lempeng tipis (seperti kaca atau lempeng logam)yang dilumuri padatan sebagai adsorben
Kromatografi adalah kromatografi yang menggunakan gas sebagai eulennya. Sedangkan komponen didalam alat akan diubah jadi gas dan mengalir bersama eulen.


BAB III
PENUTUP

Satu mol zat adalah jumlah dari suatu zat yang mengandung jumlah satuan dasar yang sama seperti molnya atom. Atom(_6^12)C dalam 12,00000 (_6^12)C.
Senyawa kimia adalah zat yang tersusun oleh dua atau lebih unsur-unsur,sehingga merupakan kombinasi lambing yang disebut rumus kimia
Rumus kimia adalah lambang yang menyatakan:
Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah senyawa
Jumlah atom relative dari tiap unsure
Molekul adalah sekumpulan atom-atom yang terikat dan merupakan kesatuan serta mempunyai sifat-sifat fisik dan kimiawiyang khas.


DAFTAR PUSTAKA

Sutresna, Nana. 2004. Kimia kelas X. bandung: Grafinda
Santoso, Juari, dkk. 1994. SMU Kelas 1. Yogyakarta: Intan Pariwara.
Anshory Irfan. 1994.SMU Kelas 1. Bandung: Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kitty Surah. 2000. SMU Kelas 11. Jakarta: Intan Pariwara.

makalah kimia (Larutan)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal ditemukan banyak orang mencoba pengaruh arus listrik terhadap suatu benda. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli pada waktu ini didapati bahwa ada zat cair yang menghantarkan arus listrik dan ada yang tidak menghanarkan arus listrik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit?
2. Apa pengertian larutan penyangga?
3. B agaimanakah peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari?


BAB II
PEMBAHASAN
A. larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
padaawal ditemukan listrik banyak orang mencoba pengaruh arus listrik terhadap suatu benda. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli pada waktu itu didapati bahwa ada cat air yang mengantarkan arus listrik dan ada yang tidak menghantarkan rus listrik.
Suatu alt yang disebut alat uji elektrolit dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat cair menghantarkan listrik atau tidak, termasuk dalam air. Dalam air murni diuji dengan alat uji elektrolit, dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat cair menghantarkan listrik atau tidak, termasuk larutan dalam air. Bila air murni diuji dengan alat uji elektrolit, maka lampu tidak menyala, karena air murni merupakan pengantar listrik yang sangat jelek. Bila kedalam air tersebut dimasukkan kertas garam dapur, maka larutan yang terjadi dapatenghantarkan listrik dengan baik, yang ditandainya dengan menyalahnya lampu alat uji elektrolit. Peristiwa yang sama akan terjadi bila air ditetesi asam sulfat pekat. Larutan NaCl dalam air dan H2SO4 dalam air disebut larutan elektrolit. Karutan gula, larutan urea, dan larutan alcohol dalam air tidak menghantarkan listrik, maka larutan itu disebut larutan non-elektrolit.
Zat elektrolit dapat berasa dalam senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen yang didalam larutan dapat terurai menjadi ion-ion.
1. Senyawa Ion
Senyawa ion sendiri dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan kuat dan rapat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi, dalam keadaan padatan (kristal) senyawa ion tidak menghantarkan arus listrik. Sebaliknya, bila senyawa ion tersebut dalam bentuk leburan atau larutan, maka ion-ionnya bebas bergerak, sehingga dapat menghantarkan listrik. Peristiwa peruraian dapat dituliskan dengan persamaan reaksi,
NaCl Na+(Aq) + C –(Aq)
2. Senyawa Kovalen
Beberapa senyawa kovalen di dalam air dapat terurai menjadi ion-ion positif dan ion-ion negatif. HCL merupakan senyawa kovalen, tetapi kerena pengaruh molekul-molekul air HCL dapat terurai menjadi ion H+ dan ion Cl–.
HCL(Aq) H+ + Cl–.(Aq)
Peristiwa terurainya molekul menjadi ion-ion ini tersebut ionisasi.
B. Larutan Penyangga
1. Pengertian Larutan Penyangga
Larutan penyangga adalah larutan yang memiliki sifat dapat mempertahankan atau relatif tidak mengubah pH dengan adanya penambahan sedikit asam, basa, atau adanya pengeceran. Larutan penyangga diebut juga larutan buffer atau dapar. Larutan penyangga terdiri atas asam lemah dengan asam basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya.
a. Asam Basa Konjugasi
Kita mampu memahami defenisi asam basa konjugasi dengan menyimak gambar beserta uraian singkatnya
Donor H+ aseptor H+
+ +
Asam 1 basa 1 asam 2 basa 2

Asam-basa
Konjugasi


asam-basa konjugasi
Berdasarkan gambar, dapat dijelaskan bahwa ion Cl– adalah basa konjugasi dari HCl membentuk pasangan asam basa yang dikenal dengan pasangan asam basa konjugasi

2. Cara Larutan Penyangga Mempertahankan pH
Contoh larutan penyangga ialah CH3COOH dan CH3COONa. Reaksi ionisasi CH3COOH sebagai berikut. (Aq) CH3COO–(Aq)
CH3COOH(Aq) CH3COO–(Aq) Ka = 1,7 x 10–5
Reaksi ionisasi CH3COONa sebagai berikut:
CH3COONa(Aq) CH3COO–(Aq) + Na+(Aq)
Reaksi ionisasi bergeser ke kiri. Reaksi sebagai berikut:
CH3COOH(Aq) CH3COO–(Aq) + H+(Aq)
Reaksi netralisasi. Reaksinya sebagai berikut.
H+(Aq) + H– (Aq) H2O (1)
Contoh larutan penyangga yang berasal dari campuran asam lemah dan garamnya sebagai berikut:
a. CH3COONa(Aq) + CH3COONa(Aq)
b. CH3COONa(Aq) + (CH3COO)2 Ba(Aq)
c. HF(Aq) + NaF(Aq)
d. HF(Aq) + CaF(Aq)
3. Penentuan pH Larutan Penyangga
a. Penentuan pH Larutan Penyangga Menggunakan Tatapan Keseimbangan
Campuran antara asam asetat dan natrium setat akan membentuk kesetimbangan dengan sebagai berikut:
CH3COOH + H2O H3O+ + CH3COO–
Tatapan keseimbangan CH3COOH sebagai berikut:
[H3O+ + CH3COO–
Ka =
[CH3COO]
Persamaan pH larutan penyangga secara umum dutuliskan sebagai berikut:
1. Larutan penyangga yang terdiri atas campuran asam lemah dan basa konjugasinya.
[basa konjuasi]
pH = pKa + log
asam lemah
Atau
Mol basa konjugasi
pH = pKa + log
mol asam lemah

2. Larutan penyangga yang terdiri atas campuran asam lemah dan basa konjugasinya
[asam konjugasi]
pH = pKa + log
basa lemah
Atau
Mol asam konjugasi
pH = pKa + log
mol basa lemah

C. Peranan Larutan Penyangga
1. Peranan Larutan Penyangga dalam Tubuh Makhluk Hidup
Contoh lautan yang berperan untuk mempertahankan pH dalam tubuh makhluk hidup sebagai berikut:
a. Didalam sel tubuh terdapat sel penyangga, yaitu H3PO44 dan basa konjugasimya berupa ion H2PO4– . larutan penyangga ini berperan juga dalam system pengeluaran ion H+ pada gimjal.
b. Larutan penyangga juga terdapat dalam darah. Contoh penggunaan larutan penyangga ini adalah ketika berolahraga. Selama melakukan olahraga, otot yang menyimpan glukosa di daamnya memerlukan oksigen untuk mengubah energy kimia menjadi energy gerak.

2. Peranan Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu komponen nutrisi yang diberikan ke tanaman hidroponik ialah larutan penyangga. Kamu mampu memahami hubungan antara larutan penyangga dan tanaman hidroponik.

Hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Media yang dipakai adalah air, bahan padat yang berpori, krikil, pecahan genteng, pasir pantai, pecahan batu karang, dan gabus putih. Berdasarkan media yang digunakan, terdapat tiga metode hidroponik, yaitu metode kultur air, kultur pasir, dan kultur bahan berpori. Metode kutur air yaitu menumbuhkan tanaman dengan menggunakan tanaman dengan memakai media air. Metede ini relatif mahal dan cocok untuk menambahkan tanaman hias yang dipajang dalam ruangan atau di rumah.

D. Larutan Jenuh dan Tak Jenuh
1. Larutan Jenuh
Yang termasuk dalam jenis larutan jenuh antara lain:
- Mentega pada zat padat
- Garam
- kopi
2. Larutan Tak Jenuh
Yang termasuk dalam jenis larutan tak jenuh antara lain:
- Mentega pada zat cair/meleleh.
- Kopi ketika disiram dengan air panas.

BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
 Zat cair yang dapat menghantarkan listrik disebut elektrolit, sedangkan zat zat cair yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut non-elektrolit.
 Zat elektrolit dapat berasal dari senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen.
 Larutan penyangga adalah larutan yang memiliki sifat dapat mempertahankan atau relatif tidak mengubah pH dengan adanya perubahan sedikit asam, basa, atau ada pengeceran.
 Larutan penyangga terdiri atas asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah asam konjugasinya.
 Penentuan arutan pH penyangga:
1. Penentuan pH larutan penyangga menggunakan tetapan keseimbangan.
2. Penentuan pH larutan penyangga jika ditambahkan sedikit asam, basa, atau diecerkan.
 Larutan penyangga berperan dalamtubuh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran
Penulis mengharapkan saran dari pembaca yang bisa membangun demi kelancaran pembuatan makala selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA
Anshory Irfan. 1994. SMU Kelas 1. Bandung: Erlangga.
Sudarmo Unggul. 2004. Kimia untuk kelas II. Surabaya: Erlangga.
Kitti Surah. 2000. SMU kelas II. Jakarta: intan Pariwara.
Santoso, Juari, Dkk. 2004. Kimia untuk kelas X. Yogyakarta: Intan Pariwara.

Minggu, 03 Oktober 2010

INSTRUMEN EVALUASI PEMBELAJARAN


PENDAHULUAN
Pembelajaran tingkat satuan pendidikan merupakan wujud pelaksanaan kurikulum tigkat satuan pendidikan yang mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran merupakan sistam yang terdiri dari beberapa unsure yang sistematis yaitu masukan, proses dan keluaran atau hasil. Evaluasi masukan pembelajaran menekankan pada evaluasi karakterisitik peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakterisitik dan kesiapan pendidik, kurikulum dan materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran, serta keadaan lingkungan dimana pembelajaran berlangsung.
 Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada evaluasi pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan stratategi pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan dan minat, sikap, serta cara belajar peserta didik. Eveluasi pembelajaran atau evaluasi hasil belajar antara lain menggunakan instrument-instrument evaluasi dapat berupa tes dan nontes untuk melakukan pengukuran hasil belajar sebagai prestasi belajar, dalam hal ini penguasaan kompetensi oleh setiap peserta didik. 




               


INSTRUMEN EVALUASI PEMBELAJARAN
Dalam pendidikan terdapat bermacam-macam instrument atau alat evaluasi yang dapat dipergunakan untuk menilai proses dan hasil pendidikan yang telah dilakukan terhadap anak didk. Instumen evaluasi itu dapat digolongkan menjadi dua yakni, tes dengan nontes yang lebih lanjut akan dipaparkan dibawah ini.
A.    Tes Sebagai Alat Penilaian Hasil Belajar
Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), dan dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidkan dan pengajaran.
Ada 2 jenis tes yakni tes uraian (subjektif) dan tes objektif. Tes uraian terdiri dari uraian bebas, uraian terbatas, dan uraian terstruktur. Sedangkan tes objektif terdiri dari beberapa bentuk, yakni bentuk pilihan benar salah, pilihan ganda dengan banyak variasi, menjodohkan, dan isian pendek atau melengkapi.
1.      Tes Uraian (tes subjektif)
Tes Uraian, yang dalam uraian disebut juga essay, merupakan alat penilaian yang hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dengan demikian, dalam tes ini dituntut kemampuan siswa dalam mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan.
Sejak tahun 1960-an bentuk tes ini banyak ditinggalkan orang karena munculnya tes objektif. Bahkan sampai saat ini tes objektif sangat populer dan digunakan oleh hampir semua guru mulai dari tingkat SD sampai di perguruan tinggi. Namun ada semacam kecenderungan dikalangan para pendidik dan guru untuk kembali menggunakan tes uraian sebagai alat penilaian hasil belajar, terutama di perguruan tinggi, disebabkan oleh beberapa hal antara lain;
·         Adanya gejala menurunnya hasil belajar atau kualitas pendidikan di perguruan tinggi yang salahsatu diantaranya berkenaan dengan penggunaan tes objektif,
·         Lemahnya para mahasiswa dalam menggunakan bahasa tulisan sebagai akibat penggunaan  tes objektif yang berlebihan,
·         Kurangnya daya analisis para mahasiswa karena terbiasa dengan tes objektif yang memungkinkan mereka main tebak jawaban manakalah mereka menghadapi kesulitan dalam menjawabnya.
Kondisi seperti ini sangat menunjang penggunaan tes uraian di perguruan tinggi akhir - akhir ini dengan harapan dapat meningkatkan kembali kualitas pendidikan di perguruan tinggi. Harus diakui bahwa tes uraian dalam banyak hal mempunyai kelebihan daripada tes objektif, terutama dalam hal meningkatkan kemampuan belajar dikalangan peserta didik. Hal ini karena melalui tes para peserta didik dapat mengungkapkan aspek kognitif tingkat tinggi seperti analisis - intesis - evaluasi, baik secara lisan maupun secara tulisan.
Dapat disimpulkan bahwa kelebihan atau keunggulan tes uraian antara lain adalah:
a.       Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi;
b.      Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan bail dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa;
c.       Dapat melatih kemampuan berfikir teratur atau penalaran, yakni berfikir logis, analitis dan sistematis;
d.      Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving);
e.       Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sihingga tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berfikir siswa.
Dipihak lain kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam tes ini antara lain adalah:
a.       Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak mungkin dapat menguji semua bahan yang telah diberikan, tidak seperti pada tes objektif  yang dapat menanyakan banyak hal melalui sejumlah pertanyaan;
b.      Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertanyaan, maupun dalam cara memeriksanya.
c.       Tes ini biasanya kurang reliable, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksaannya memerlukan waktu lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanya relative besar.
Bentuk tes uraian dibedakan menjadi 3 yaitu uraian bebas, uraian terbatas dan uraian berstruktur.
1.      Uraian bebas
Dalam uraian  bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh isi pertanyaan uraian bebas sifatnya umum. Melihat karakteristiknya, pertanyaan bentuk uraian bebas tepat digunakan apabila bertujuan untuk:
1)      Mengungkapkan pandangan para siswa terhadap suatu masalah sehingga dapat diketahui luas dan intensitas.
2)      Pengupas suatu persoalan yang kemungkinan jawabannya beraneka ragam sehingga tidak satupun jawaban yang pasti.
3)      Mengembangkan daya analisis siswa dalam melihat suatu persoalan dari berbagai segi atau dimensinya.
Kelemahan tes ini ialah sukar menilainya karena jawaban siswa bervariasi, sulit menentukan criteria penilaian, sangat subjektif karena bergantung pada guru sebagai penilainya.
2.      Uraian terbatas
Bentuk kedua dari tes uraian adalah tes uraian terbatas. Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembatasan dilhat dari segi: (a) ruang lingkupnya, (b) sudut pandang menjawabnya, (c) indicator - indikatornya.
3.      Uraian berstruktur
Soal berstruktur dipandang sebagai bentuk antara soal-soal objektif dan soal-soal esai. Soal berstruktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas memberikan jawaban.

2.      Tes objektif
Soal-soal bentuk objektif dikenal ada beberapa bentuk yakni:
a.      Bentuk jawaban singkat
Bentuk soal jawaban singkat merupakan soal yang menghendaki jawaban dalam bentuk kata, bilangan, kalimat atau symbol. Ada dua bentuk jawaban singkat yaitu bentuk pertanyaan langsung dan bentuk pertanyaan tidak langsung
b.      Bentuk soal benar-salah
Bentuk soal benar-salah addalah bentuk tes yang soal-soalnya berupa pertanyaan dimana sebagian dari pertanyaan yang benar dan pertanyaan yang salah. Pada umumnya bentuk ini dipakai untuk mengukur pengetahuan siswa tentang fakta, definisi dan prinsip.
c.       Bentuk soal menjodohkan
Bentuk soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pertanyaan yang parallel yang berada dalam satu kesatuan. Kelompok sebelah kiri merupakan bagian yang berupa soal-soal dan sebelah kanan adalah jawaban yang disediakan. Tapi sebaiknya jum;lah jawaban yang disediakan lebih banyak dari soal karena hal ini akan mengurangi kemungkinan siswa menjawab yang betul dengan hanya menebak.
d.      Bentuk soal pilihan ganda
Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat. Dilihat dari strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri atas;
-          Stem                  : pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan   
                            dinyatakan.
-          Option               : sejumlah pilihan atau alternative jawaban
-          Kunci                 :jawaban yang benar atau paling tepat.
-          Distractor           :jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban

B.     NONTES SEBAGAI ALAT PENILAIAN HASIL DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi dapat juga dinilai olah alat-alat nontes atau bukan tes. Berikut ini dijelaskan alat-alat non - tes:

1.      Wawancara dan kuisioner
a.      Wawancara
Wawancara merupakan suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari siswa dengan melakukan Tanya jawaab sepihak. Kelebihan wawancara adalah biasa kontak langsung dengan siswa sehingga dapat mengungkapkan jawaban lebih bebas dan mendalam. Wawancara dapat direkam sehingga jawaban siswa bisa dicatat secara lengkap. Melalui wawancara, data bisa diperoleh dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Pertanyaan yang tidak jelas dapat diulang dan dijelaskan lagi, begitupun dengan jawaban yang belun jelas.
Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara terstruktur dan wawanncara bebas. Dalam wawancara berstruktur kemungkinan jawaban telah di siapkan sehingga siswa tinggal mengkategorikannya kepada alternative jawaban yang telah dibuat. Keuntungannya ialah mudah di olah dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan. Sedangkan untuk wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya. Keuntungannya ialah informasi lebih padat dan lengkap sekalipun kita harus bekerjakeras dalam menganalisisnya sebab jawabanya bias beraneka ragam.
Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara
a.       Tahap awal wawancara dimana bertujuan untuk mengondisikan situasi seperti suasana keakraban.
b.      Penggunaan pertanyaan dimana pertanyan di ajukan secara bertahap dan sistematis berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya.
c.       Pencataan hasil wawancara dimana dicatat saat itu juga supaya tidak lupa.

Sebelum melaksanakan wawancara perlu di rancang pedoman wawancara,dengan langkah-langkah sebagai berikut ;
1.      Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara
2.      tentukan aspek-aspek yang akan di ungkap dari wawancara tersebut
3.      Tentukan bentuk pertanyaan yang akan di gunakan.

b.      Kuisioner
Kuisioner adalah suatu tekhnik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap – sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik dari siswa.
Kelebihan kuesiner dari wawancara ialah sipatnya yang praktis, hemat waktu tenaga dan biaya. Kelemahannya ialah jawaban sering tidak objektif,lebih-lebih bila pertanyaannya kurang tajam yang memungkinkan siswa berpura-pura.
Cara penyampain kuesiner ada yang langsung di bagikan kepada siswa yang telah diisi lalu di kumpulkan lagi. Alternatif jawaban yang ada dalam kuisiner bisa juga di trasformasikan dalam bentuk symbol kuantitatif agar menghasilkan data interval. Caranya adalah dengan memberi skor terhadap setiap jawaban berdasarkan criteria tertentu.
2.      Skala
Skala adalah alat untuk mengukur sikap , nilai, minat dan perhatian, dll. Yang disusun dalam bentuk  pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuatu dengan criteria yang ditentukan.
a.      Skala Penilaian
Skala penilaian mengukur penampilan atau prilaku orang lain oleh seseorang melalui pernyataan prilaku individu  pada suatu titik yang bermakna nilai. Titik atau kategori diberi nilai rentangan mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah, bias daalam bentuk huruf atau angka. Hal yang penting diperhatikan dalam skala penilaian adalah criteria skala nilai, yakni penjelasan operasional untuk setiap alternative jawaban. Adanya criteria yang jelas akan mempermudah pemberian penilaian.
Skala penilaian lebih tepat digunakan untuk mengukur suatu proses, misalnya proses mengajar pada guru, siswa, atau hasil belajar dalam bentuk prilaku seperti keterampilan, hubunagan social siswa, dan cara memecahkan masalah.  Skala penilaian dalam pelaksanaannya dapat digunakan oleh dua  orang penilai atau lebih dalam menilai subject yang sama. Maksudnya agar diperoleh hasil penilaian yang objektif  mengenai prilaku subject yang dinilai.
b.      Skala sikap.
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung (positif), menolak (negative ), dan netral. Sikap pada hakikatnya dapat diartikan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus yang dating kepada dirinya.
Ada 3 komponen sikap yakni:
1.      Kognitif, berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang objek atau stimulus yang dihadapinnya.
2.      Afeksi, berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek tersebut.
3.      Psikomotor, berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap objek tersebut.
Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolaknya, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh karena itu, pernyataan yang diajukan dibagi ke dalam dua kategori yakni pernyataan positif dan pernyataan negative. Salah satu skala yang sering digunakan adalah Likert. Dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negative, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skor yang diberikan terhadap pilihan tersebut bergantung pada penilai asal penggunaannya konsisten. Yang jelas, skor untuk pernyataan positif atau negative adalah kebalikannya.
3.      Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat idamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.


Ada tiga jenis observasi, yakni:
1.      Observasi langsung, adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat.
2.      Observasi tidak langsung, adalah observasi yang dilakasanakan dengan menggunakan alat seperti mikroskop utuk mengamati bakteri, suryakanta untuk melihat pori-pori kulit.
3.      Observasi partisipasi, adalah observasi yang dilaksanakan  dengan cara  pengamat harus melibatkan diri atau ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok yang diamati, sehingga pengamat bias lebih menghayati, merasakan dan mengalami sendiri seperti inddividu yang sedang diamatinya.
Observasi untuk menulai proses belajar mengajar dapat dilakasanakan oleh guru di kelas pada saat siswa melakukan kegaitan belajar. Untuk itu gurutidak perlu terlalu formal memperhatikan perilaku siswa, tetapi ia mencatat secara teratur gejaka dan prilaku yang ditunjukkan oleh setiap siswa.
4.      Studi kasus
Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu yang dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya mempelajari secara khusus anak nakal, anak yang tidak bisa bergaul dengan orang lain, anak yang selalu gagal dalam belajar, dan lain - lain. Kasus tersebut dipelajari secara mendalam dan dalam kurun waktu yang cukup lama. Mendalam artinya mengungkapkan semua variable yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek yang mempengaruhi dirinya. Penekana yang utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melalukan apa yang dilakukannya dan bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Datanya biasa diperoleh berbagai sumbar seperti orang tua, teman dekatnya, guru, bahkan juga dari dirinya. 
Kelebihan studi kasus adalah bahwa subjek dapat dipelajari se0 cara mendalam dan menyeluruh. Namun, kelemahannya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya subjektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan, dan belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain.

KESIMPULAN

Insrtument evaluasi hasil belajar digunakan untuk memperoleh informasi deskriftif dan informasi judgemental yang dapat berwujud tes maupun nontes. Tes dapat berwujud objektif atau uraian. Sedangkan nontes dapat berbentuk lembar pengamatan atau questioner. Penyusunan instrument evaluasi baik tes maupun nontes hendaknya memenuhi syarat Instrument yang baik yaitu valid dan realiabel.
Penggunaan instrument evaluasi harus dilaksanakan secara objektif dan terbuka agar diperoleh informasi yang sahih, dapat dipercaya sehinnga dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran.














DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Ngalin. 1984. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakayra.
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.













aku dan temanku.......